Baners

Kamis, 14 Oktober 2010

AI - Cash Machine for Public Transportation


Hai guys!
Saat ini saya akan memeperkenalkan mesin temuan saya yang terbaru. Berhubung dengan adanya istilah Artificial Intelegence yang sedang marak dibicarakan saat ini, jadi saya terpikirkan untuk membuat satu mesin sederhana di bidang transportasi. Mesin ini simple, sederhana, dan ekonomis. Sangat mempantu bagi pengguna transportasi umum. Dengan bangga saya perkenalkan, AI - Cash Machine fPT!!

Mengapa saya terpikirkan untuk membuat mesin ini?? Awalnya,saya hanya kesal dengan cara pembayaran angkutan umum yg biasa saya gunakan setiap pergi kemana - mana. Kesal karena tidak praktis. Setiap kali, untuk membayar angkutan umum saja, saya harus menukar uang terlebih dahulu karena jika tidak, kembalian yg akan dikembalikan tidak sesuai dengan yang seharusnya. Jadi saya berminat untuk membantu pengguna lainnya agar lebih praktis.

Mesin ini didesain seperti scanner. Ukurannya kecil, kotak, dan berlayar sensor untuk mendeteksi kartu. Cash Machine dapat dipasang pada setiap pintu angkutan umum. Sensor yang terpasang pada Cash Machine ini didesain sangat sensitif dan no duplicating. No duplicating maksudnya, didesain agar data yg masuk tidak berkali - kali. Dan dibuat sesensitif mungkin karena dikhawatirkan, pengguna terburu - buru sehingga menempelkannya dengan tidak tepat jadi didesain sensitif. Masing - masing Cash Machine dibuat berbeda - beda, seperti warnanya yang disesuaikan dengan harga, jenis, dan arah tujuan angkutan umum tersebut. Setiap Cash Machine akan diberikan dan dipasang pada semua angkutan umum secara cuma - cuma. Tanpa harus membeli, semua sudah terpasang mulai dari pabrik. Setiap angkutan umum yang menggunakan Cash Machine, akan masuk ke dalam perusahaan yang bertanggung jawab akan Cash Machine ini. Jadi setiap supir yang mengendarai angkutan umum ini, secara langsung akan menjadi pegawai dari perusahaan ini dan akan digaji sesuai dengan jam kerjanya.

Untuk pembayaran, setiap pengguna angkutan umum harus mempunyai Card Cash, alias kartu untuk membayar. Bentuknya seperti kartu ATM. Dan semua Card Cash sama,maksudnya tidak didesain berbeda - beda supaya semua pengguna bisa menggunakan Card Cash untuk angkutan umum jenis apapun, mulai dari angkutan kota, metro mini, bus dalam kota, dan kereta. Setiap pengguna yang ingin membayar angkutan umum, hanya tinggal menempelkan Card Cash ke layar Cash Machine. Dan Cash Machine dengan sendirinya akan mendeteksi berapa payfee yang akan dipotong. Sesuai dengan jenis angkutan umum yang digunakan. Payfee adalah isi dari Card Cash, seperti pulsa pada handphone. Setiap Card Cash jika telah habis payfee-nya, dapat diisi ulang melalui ATM. Sama dengan saat pembayaran, pengisian ulang juga dilakukan dengan cara menempelkan Card Cash ke layar khusus Card Cash di mesin ATM. Pengisian ulang pun beragam. Mulai dari 10.000 sampai ratusan ribu.

Dan karena Cash Machine dan Card Cash berhubungan dengan ATM, maka setiap supir yang menjadi pegawai akan diberikan fasilitas - fasilitas, seperti menjadi nasabah bank (memiliki ATM) secara cuma -cuma, seragam, kendaraan milik perusahaan (motor), tunjangan kesehatan, asuransi keselamatan, dan tentunya tunjangan hari raya.

Dengan adanya Cash Machine ini, diharapkan tata kota di ndonesia menjadi lebih rapi. Karena angkutan - angkutan umum yang ada di indonesia menjadi lebih terstruktur, lebih terorganisir, dan lebih disiplin. Sehingga diharapkan juga dapat mengurangi kemacetan di setiap kota.

2 komentar:

  1. buat orang-orang yg ga pnya atm ky gw gni gmana tuh?hahahaha

    BalasHapus
  2. hm...
    buat org2 yg gk punya atm...
    disediakan jg dtmpat2 pembelanjaan...ad tmpat buat isi ulangnya...so..tenang saja.. :))
    thx for comment...

    BalasHapus