Baners

Senin, 21 Maret 2011

Resensi Film "Laws of Attraction"


Judul : Laws of Attraction
Genre : Drama Komedi Romantis
Negara : New York
Produksi : Deep River Production
Sutradara : Peter Howitt
Penulis : Aline Brosh McKenna (Story & Screenplay), Robert Harling (Screenplay)
Pemain : Pierce Brosnan, Julianne Moore, Parker Posey, dan Michael Sheen
Harga DVD : Rp 60.000,-

Sinopsis Film
Film bergenre komedi romantis ini bercerita tentang dua orang pengacara perceraian yang pada akhirnya saling jatuh cinta dan membina rumah tangga yang bahagia. Audrey Woods (Julianne Moore), seorang pengacara wanita muda yang cantik dan berbakat, selalu menang dalam setiap kasus yang ia tangani, single, dan anggun. Harus berhadapan dengan rivalnya, Daniel Rafferty (Pierce Brosnan), seorang pengacara handal, tampan, single dan wibawa. Sampai suatu hari mereka bertemu dengan pasangan artis muda, Thorne dan Serena, yang bertengkar dan memutuskan untuk bercerai. Serena kecewa pada Thorne dan memutuskan untuk meminta tolong pada Daniel. Begitu juga dengan Thorne, ia meminta tolong pada Audrey. Pasangan artis ini mempunyai sebuah kastil d Irlandia yang mereka perebutkan sebagai harta milik pribadi. Daniel dan Audrey memutuskan untuk menyelidikinya ke Irlandia. Sesampainya di Irlandia, tumbuhlah benih-benih cinta di antara mereka. Tapi kisah ini tidak berakhir di sini. Masih banyak hal yang harus Audrey dan Daniel lewatkan. Naik-turunnya klimaks dari kisah ini membuat penonton menjadi penasaran dan membuat film ini menjadi tidak membosankan.
Banyak kelebihan dari film ini dibandingkan dengan kelemahannya. Adapun kelebihannya sebagai berikut :
  • Ceritanya menarik. Dalam kisah ini didesain sangat menarik dan atraktif ditambah lagi dengan aktor-aktor dan aktris-aktris yang sudah sangat handal dibidangnya.
  • Simple. Film ini merupakan film drama percintaan yang pada umumnya sangat rumit. Tpi pada fim ini, sang penulis membuatnya lebih praktis agar penonton dapat mengertinya dengan cepat.
  • Bisa masuk di semua kalangan usia. Film ini bisa masuk di semua kalangan usia, mulai dari remaja hingga orang tua. Karena dengan menggunakan bahasa sehari-hari yang memudahkan penonton untuk mengerti hal - hal yang dibicarakan.
  • Setting tempat yang indah. Dengan menggunakan setiing tempat yang indah seperti di kastil di Irlandia, membuat penonton dapat menikmatinya dengan baik.
  • Didukung dengan soundtrack yang bagus.
Tapi film ini tidak luput dari kelemahan, yaitu klimaks yang kurang menegangkan. Sekian resensi film "Laws of Attraction" dari saya, semoga membantu para penonton yang ingin menonton film ini.
Terima kasih.

Kamis, 10 Maret 2011

Emosi Ibu = Emosi Bayi


Teman-teman, kali ini saya mau berbagi lagi mengenai ibu hamil. Jangan tersinggung yah. Saya hanya ingin berbagi ilmu.

Dari hasil penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Oregon, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa seorang ibu yang depresi memiliki respons buruk terhadap bayinya. Sebanyak 22 perempuan diuji dengan menggunakan alat penggambaran resonansi magnetik fungsi otak. Perempuan yang depresi mengalami penurunan resonansi yang berujung pada sikap cenderung negatif ketika menghadapi bayi yang menangis. Sebaliknya perempuan yang berada dalam emosi stabil, resonansi menunjukkan titik positif dan cenderung naik.

Depresi biasanya menyerang ibu-ibu hamil pascamelahirkan hingga bayinya berusia 18 bulan. Tangisan bayi menjadi satu-satunya tanda ia membutuhkan sesuatu. Untuk itu, seorang ibu harus memahami jenis tangisan bayi sehingga tidak depresi saat mengasuhnya.


Stres..Stres..Nambah!!


Stres.. Stres..Nambah!!
Kalian semua tahu apa yang nambah?? Yup!! Berat badan.. Kita semua pasti sering berurusan sama yang namanya berat badan. Bagi kebanyakan orang, terutama ibu-ibu hamil, semakin stres biasanya semakin banyak makan. Nah, itulah yang membuat berat badan menjadi naik.

Dari hasil penelitian tim Fakultas Kedokteran Universitas Georgia, AS, stres dapat memicu berat badan seorang ibu dan dapat terus bertambah. Tim menguji coba indeks massa tubuh 60 ibu muda yang baru melahirkan anak pertama. Para ibu itu ditanya mengenai kegiatan fisik pascamelahirkan dan mental mereka. Gaya hidup, kegiatan fisik,dan kondisi mental ibu hamil sangat berpengaruh kepada bertambahnya berat badan.

Uji coba itu dilengkapi alat penguji kondisi otak yang berhubungan dengan tekanan darah, gula darah, dan fungsi pencernaan. Hasilnya, depresi dapat memicu meningkatnya berat badan seorang ibu muda pascamelahirkan.

So teman-teman yang baru saja melahirkan, lebih baik jangan stres atau hindari stres. Kalau teman-teman semua tidak mau bertambah berat badannya.
Terima kasih.

Senin, 07 Maret 2011

Mari Beraktivitas Sosial


Aktivitas Sosial.. Mungkin agak asing di telinga kita. Tapi yang dimaksud dengan aktivitas sosial itu, kita semua saling bersosialisasi. Bertegur sapa, olahraga bersama teman-teman, jalan-jalan bersama, berbelanja, dan lain-lain.

Penelitian dilakukan terhadap 954 laki-laki dan perempuan berusia sekitar 70-80 tahun. Setiap tahun, mereka menjalani evaluasi fisik dan mental. Mereka juga diminta memberikan keterangan soal aktivitas sosial seperti makan di luar rumah, menjadi relawan, atau ikut ambil bagian dalam kelompok komunitas.

Hasilnya partisipan yang kerap beraktivitas sosial berpeluang dua kali lebih besar terbebas dari kelumpuhan jika dibandingkan dengan mereka yang hanya berkutat pada aktivtas rutin seperti makan, mandi, dan berpakaian. Selain itu, mereka berpeluang 1,5 kali lebih besar terbebas dari kelumpuhan akibat mobilitas instrumental sehari-hari seperti menerima telepon, dan menyiapkan makanan atau obat-obatan. Dan penelitian ini memutuskan mitos yang mengatakan bahwa aktivitas sosial pada orang tua mngakibatkan penyakit.

Jadi teman-teman, mulailah mencoba untuk beraktivitas di luar. Ambil aktivitas positif yang mendukung kinerja tubuh kita. Untuk menghindari kelumpuhan pada masa tua.
Terima kasih..

Multilingual and Brain


Hello guys..
Meet with me again..Mellisa.

Teman - teman, kemarin aku lagi membaca koran and tanpa sengaja aku menemukan satu artikel yang sangat bagus. Artikel itu mengenai multibahasa dan otak. Kalian tahu tidak, ternyata kalau kita menggunakan multibahasa di kehidupan sehari - hari, itu dapat meningkatkan fungsi otak kita.

Whatever you want to believe it or not, tapi suatu penelitian yang dilakukan oleh Pusat Pengembangan Kognitif Otak di Pennsylvania, AS, menjelaskan, fungsi kognitif akan drangsang dan bekerja lebih cepat ketika seseorang menggunakan lebih dari satu bahasa. Kecepatan itu membuat otak bekerja detail dan lebih cepat dalam implementasinya. Selain itu, dampak positif lainnya adalah dapat melatih pikiran seseorang dalam berkomunikasi.

So guys, you wanna try? Start from our daily conversations at home. Starting from there, we will be trained to use multilingual in our work environment. And its benefits are numerous and good. Good luck...