Baners

Jumat, 19 Februari 2010

Komputer Virtual

Satu Central Processing Unit (CPU) untuk banyak keyboard, monitor, dan mouse.

Di jaman yang sudah modern dan canggih ini, komputer bukanlah barang yang langka lagi. Bahkan komputer telah menjadi kebutuhan yang penting bagi setiap individu. Mulai dari kebutuhan untuk pribadi seperti membuat data, “online” di berbagai jejaring sosial, mencari informasi, sampai kegiatan lainnya. Hampir semua kalangan menggunakan komputer. Mulai dari anak kecil sampai orang tua. Namun sayang, belum semua orang memiliki akses komputer.


Salah satu yang membatasi seseorang untuk dapat mengakses komputer adalah harga. Sebagian pihak beranggapan bahwa harga komponen komputer semakin murah, tetapi walaupun begitu, belum semua masyarakat mampu menjangkaunya.

Teknologi mempunyai jawaban untuk mengatasi masalah tersebut. Konsep virtualisasi memungkinkan sebuah CPU bias digunakan secara berjamaah untuk menghemat ongkos kepemilikan dan perawatan. Setiap pengguna hanya perlu memiliki satu paket monitor, keyboard, dan mouse (MKM). Karena hanya satu CPU yang digunakan, sehingga biaya pemakaian listrik bisa ditekan.

Perusahaan asal Amerika, baru – baru ini melahirkan sebuah konektor virtualisasi CPU berbasis USB 2.0 pertama di dunia bertajuk U170. Dengan perangkat ini, proses virtualisasi CPU menjadi semakin praktis karena menggunakan prinsip plug n play.

Virtualisasi biasa disebut sebagai trik perangkat lunak dalam memanipulasi perangkat keras sehingga jumlahnya terlihat lebih banyak ketimbang jumlahnya secara fisik.


Cara Kerja

Satu unit komputer ber-CPU ditugaskan sebagai server untuk melayani maksimal 30 unit komputer virtual yang hanya terdiri atas MKM saja. Untuk mengaktifkan virtualisasi, komputer server dibekali software bertajuk vSpace, sedangkan komputer virtual mesti dijejali U170 yang konon hanya menyerap listrik 1 – 5 watt. Jarak setiap komputer bias disesuaikan dengan kabel konektor yang dipakai.

Jika ingin performa komputer virtual maksimal, sebaiknya spesifikasi komputer server ditingkatkan. Khususnya untuk prosesor dan RAM. Konon prosesor berfrekuensi 2,6 GHz dual core yang digabungkan dengan RAM 4 Gb layak melayani 30 unit komputer virtual.


Prosesor

Salah satu penentu berkembangnya teknologi ini ialah kemjauan teknologi prosesor. Jika dulu prosesor yang dipakai hanya berinti satu (single core), kebanyakan prosesor sekarang ini sudah berinti banyak (multicore) sehingga sangat mendukung virtualisasi. Semakin banyak jumlah inti prosesor, kecerdasan komputer umumnya meningkat.

Hal serupa terjadi pula pada RAM. Teknologi hardware tersebut belakangan ini semakin berkembang dengan penambahan jumlah channel untuk memperlancar aliran data menuju prosesor.

Selain bermanfaat meningkatkan penetrasi akses komputer di daerah – daerah, virtualisasi CPU bisa juga diterapkan pada perusahaan – perusahaan kecil, laboratorium – laboratorium komputer, dan lembaga pendidikan yang ingin menghemat biaya.

Meskipun demikian, virtualisasi komputer tetap memiliki sejumlah kekurangan. Antara lain tidak cocok digunakan untuk pengolahan data grafus/ video dan risiko kematian fatal jika suatu saat terjangkit virus. Selain itu, performa keseluruhan komputer virtual juga tidak bisa disetarakan dengan PC karena sumber dayanya yang dibagi.

Jadi, bagaimana menurut anda mengenai Komputer Virtual ini?? Cukup tertarik atau memusingkan?? Silakan tulis komentar anda di kotak komentar dibawah ini. Selamat membaca dan mencoba. Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar